Megawati Soekarnoputri mendapatkan pembelaan dari Pengamat Politik Rocky Gerung. Khususnya, soal anggapan miring pidato panjangnya ketika HUT PDIP ke-50 kemarin.
Dengan tegas, Rocky Gerung menyebut pidato Megawati punya banyak isi. Hal itu terbalik dengan anggapan publik yang mengatakan bahwa pidato Ketua Umum PDIP itu tak berisi.
“Pidato yang panjang itu, banyak orang yang bilang panjang nggak ada isinya, justru banyak isinya di situ,” ucapnya, dilansir Kamis (12/01/2023).
Ibu dari Puan Maharani itu memang banyak bercerita di pidatonya. Seperti soal sejarah dan soal dirinya sendiri.
Baca Juga:BMW Group Indonesia Cetak Rekor Penjualan Tertinggi Sepanjang Sejarah Hadir di Tanah Air
Hanya saja bagi Rocky Gerung, hal itu justru berharga. Apalagi sampai ke hadapan para kadernya sendiri.
“Ada insight, ada nilai dalam sejarah yang ingin beliau uraikan dan kita mengerti bahwa Megawati hidup dalam era politik yang betul-betul keras dan Jokowi nggak pernah hidup di situ,” ujarnya.
Menurutnya, ucapan Megawatai adalah penegasan. Khususnya soal dia yang tak bisa dikendalikan siapa pun.
“Jadi sekali lagi kita lihat kualitas walaupun kemarin (saat pidato) ‘saya, saya, saya’, iya tapi itu bagian dari sinyal bahwa Ibu Mega tidak ingin dikendalikan para surveyor dan tukar tambah istana, jadi Ibu Mega menang banyak kemarin,” ungkapnya.
Ia juga menyebut, Megawati kini didesak beberapa pihak. Ia dengan tegas menyebut desakan itu dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang diduga ingin sekali Ganjar Pranowo jadi calon presiden (Capres) usungan partai banteng moncong putih itu.
Baca Juga:Pejabat Pemkot Palembang Hanya Diberi Uang BBM, Kendaraan Dinas Bakal Ditarik
Bukan cuma Jokowi, Rocky membeberkan ada dugaan para lembaga survei yang menopang posisi Ganjar agar di puncak juga mendesak Megawati.
Untuk diketahui, Megawati sendiri tak mengumumkan siapa capres yang diusung PDIP. Walaupun kala itu, Ganjar sempat dikerumuni para kader.
“Ibu Megawati dengan kemampuan instingnya, meramu itu menjadi semacam uraian, orang mau tunggu pidato tentang capres tapi dari awal sudah saya duga ini nggak mungkin Ibu Mega ucapkan itu karena justru dia dipaksa untuk dikepung lembaga survei,” ujarnya.
Lalu, soal apa yang dilakukan Megawati kemarin, baginya patut diapresiasi dengan 12 jempol.
“Khusus soal kemarin itu kita kasih 12 jempol untuk ibu Mega,” tandas.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.