Dua sosok ini disebut kombinasi yang pas jika disandingkan dengan Ganjar Pranowo. Yah, gaya kepemimpinan keduanya lah yang dianggap sama dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu.
Mereka adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu disampaikan CEO ARCHI Research and Strategy Mukhradis H K.
Elektabilitas dari pemimpin Jateng ini juga dianggap tinggi berdasarkan survei kandidat versi ARCHI Research and Strategy.
Survei itu dirilis belum lama ini. Tepatnya pada Jumat (13/01/2023) kemarin. Perilisan itu bersamaan dengan launching ARCHI House di Citraland Celebes Hertasning Makassar.
Baca Juga:4 Dampak Buruk Perselingkuhan bagi si Pelaku, Bisa Kelelahan Mental!
Semula, ia tak percaya jika Ganjar bisa mengalahkan perolehan suara Anies Baswedan. Alasannya, rata-rata daerah di Papua, Sulawesi, dan Sumatera memilih sosok yang diusung NasDem itu, Sedangkan Ganjar, disebut mendominasi wilayah Jawa.
“Sampai DKI saat ini yang tadinya populasi pemilih Anies yang sekitar 63 persen itu masuk Ganjar,” ucapnya, dikutip Minggu (15/01/2023).
Ia melanjutkan, formula yang dipakai Ganjar ialah mencoba memadukan gaya mantan presiden SBY. Di mana cara komunikasinya bijaksana dan arif. Lalu Jokowi, yang sangat bermasyarakat.
“Yang kami amati Ganjar ini perpaduan dari dua itu. Gaya SBY diambil, gaya Jokowi diambil. Ada di Ganjar. Jadi Ganjar menggunakan dua gaya tadi. Gaya SBY dengan Gaya Pak Jokowi,” tuturnya.
Di satu sisi, pada 2024 nanti tak ada gaya baru dalam konteks presiden. Justru bakal gaya yang sama dan berulang.
Baca Juga:Relawan Jokowi 'Gemakan' Ganjar dan Airlangga Jadi Capres 2024 di Musra Projo Surabaya
“Perbedaannya apakah ada gagasan baru dalam membawa Indonesia dalam perubahan. Ganjar di tujuh bulan terakhir ini mampu mengeluarkan suatu konteks ide yang segar sehingga dia bercokong di hasil survei dengan penerimaan publik yang sangat tinggi di atas pak Prabowo dan Anies,” tandasnya.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
