Penderita maag harus pandai mensiasati pola makan dalam menjalani ibadah puasa. Agar ibadah puasa lancar, nyaman, dan sakit maag tidak kambuh.
Sakit maag menyebabkan rasa perih pada lambung, perut kembung, dan sensasi terbakar pada ulu hati.
Beberapa faktor dapat memicu munculnya sakit maag, seperti pola makan yang tidak teratur, konsumsi makanan yang mengandung gas, dan stres.
Mengutip alodokter.com, sejumlah penderita sakit maag terasa sulit berpuasa. Karena biasanya disarankan untuk tidak melewatkan waktu makan.
Baca Juga:Jadwal Pertandingan Final All England 2023, Didominasi Wakil dari Tiga Negara
Namun, hal ini bisa dilakukan selama berpuasa:
1. Makan secukupnya saat sahur dan berbuka
Makan terlalu banyak dalam satu waktu dapat membuat lambung bekerja lebih keras. Hal ini dapat memicu munculnya keluhan, misalnya perut begah dan terasa penuh.
Oleh karena itu, saat sahur dan berbuka, makanlah dengan perlahan dan dalam jumlah secukupnya. Hindari makan dalam jumlah yang banyak dalam satu waktu.
Contohnya, saat berbuka awali dengan mengonsumsi makanan yang ringan dahulu, kemudian baru dilanjutkan dengan makan besar. Jika Anda masih lapar setelah berbuka, misalnya setelah salat tarawih, cukup konsumsi camilan ringan yang sehat, seperti kurma, pisang, granola, atau biskuit.
Baca Juga:Wajib Catat! Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1444 H Sebulan Penuh, Waktu Berbuka dan Sahur
2. Jangan makan terburu-buru
Selama menjalani ibadah puasa, terkadang mungkin terlambat bangun saat sahur. Namun, ingatlah untuk tidak terburu-buru dalam menghabiskan makanan.
Selain itu, hindari juga makan sambil mengobrol.
Kebiasaan makan terlalu cepat, terutama saat mengobrol, dapat membuat banyak udara masuk ke saluran pencernaan dan memicu sakit maag.
Oleh karena itu, usahakan untuk bangun lebih pagi agar dapat menyantap sahur dengan tenang dan perlahan.
3. Hindari makanan pemicu sakit maag
Hindarilah mengonsumsi makanan atau minuman yang berpotensi memicu sakit maag selama sahur dan berbuka, seperti makanan berlemak, makanan siap saji seperti sosis dan pizza, makanan asam, minuman yang mengandung kafein dan soda.
4. Pilih menu makan yang tepat
Saat berbuka dan sahur, disarankan untuk memilih makanan yang cocok untuk dikonsumsi oleh penderita sakit maag, seperti nasi dan oatmeal.
Karbohidrat yang terkandung dalam makanan ini dapat mengurangi risiko munculnya keluhan maag karena dapat menyerap asam lambung berlebih.
Selain itu, disarankan untuk mengonsumsi daging rendah lemak, seperti dada ayam dan ikan, serta buah-buahan yang tidak bersifat asam, seperti apel, pisang, dan pir.
Untuk memasak makanan, sebaiknya gunakan metode yang lebih sehat seperti dipanggang, dikukus, atau direbus.
5. Hindari tidur setelah makan
Setelah sahur, mungkin Anda masih merasa mengantuk dan ingin kembali tidur. Namun, sebaiknya hindari tidur segera setelah makan karena dapat memicu sakit maag.
Bila rasa kantuk tidak bisa dihindari, disarankan untuk tidur dengan posisi setengah duduk.
Caranya dengan menumpuk bantal sehingga kepala dan bahu Anda lebih tinggi dari perut. Posisi ini dapat mencegah makanan kembali ke kerongkongan dan mengurangi risiko sakit maag.
6. Kendalikan emosi
Saat menjalani puasa, penting untuk mengontrol emosi dan mengurangi stres. Hal ini dikarenakan puasa tidak hanya menahan lapar, tetapi juga menahan hawa nafsu, termasuk emosi dan perasaan sedih.
Selain mendapatkan pahala, ini juga membantu mengurangi risiko munculnya sakit maag.
Untuk mengatasi stres, cobalah untuk beristirahat ketika lelah dan lakukan teknik relaksasi, pernapasan, atau yoga.
Namun, jika keluhan sakit maag masih terjadi meskipun telah menerapkan tips puasa untuk penderita sakit maag seperti di atas, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai.