Aktris kontroversial Nikita Mirzani kembali mengunggah postingan tentang Dito Mahendra.
Nikita Mirzani tampak bersemangat untuk selalu mengupdate kabar terbaru dari kekasih Nindy Ayunda ini.
Nikita Mirzani membuat postingan untuk mengomentari kasus Dito Mahendra yang rumahnya digeledah KPK.
Hal ini karena KPK menemukan 15 senjata api di rumah Dito Mahendra.
Baca Juga:Indah Permatasari Dan Arie Kriting Kerja Keras Cari Uang Meski Dimusuhi Nursyah
"Aye aye Dito sang penipu ulung rasakan pembalasanku," tulis Nikita Mirzani mengiringi tanggapan layar berita online yang berjudul "KPK Buka Kemungkinan Dito Mahendra Jadi Tersangka Kasus TPPU Nurhadi", Minggu (19/3/2023).
Selain itu Nikita Mirzani juga menyinggung anggota komisi 3 DPR RI, Ahmad Sahroni yang diam saja ketika KPK menemukan belasan senjata api di rumah Dito Mahendra.
"Kepada @ahmadsahroni88 komisi 3 DPR RI, gimana tanggapannya soalnya 15 senjata yang ada di rumah kontrakan si gembrot. Jangan diam-diam saja. Jangan bentak senjata aja lo komentarin. Coba yang ini komentarin dong," imbuhnya.
Selain itu Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) juga ikut dicoleknya karena menganggap Dito Mahendra bak teroris yang menyimpan belasan senjata api secara ilegal.
"Gimana @bnptri dito banyak taruh senjata api ilegal macam teroris aja," lanjutnya.
Baca Juga:Ayah Indah Permatasari: Hanya Nursyah yang Tidak Merestui Arie Kriting
Begitu pula Fitri Salhuteru, sahabat Nikita Mirzani yang mendesak Ahmad Sahroni untuk mengomentari kasus Dito Mahendra tersebut.
"@dpr_ri khususnya komisi 3 tumben ga ada komentar. Ini sangat layak loh di komentari, jangan begal bersenjata saja yang di komentari. @nikitamirzanimawardi_172 apa perlu main ke gedung DPR bertanya," ujarnya.
Ahmad Sahroni melalui kolom komentar Instagram Nikita Mirzani lantas memberi tanggapan bahwa kepemilikan senjata ilegal harus diperkarakan dan lebih baik menunggu keputusan penegak hukum.
"Kasus yang bersangkutan sudah berproses di KPK dan pasti lambat laun akan jelas, jadi tunggu berita selanjutnya aja Nik dan Fit, percayakan sm KPK agar terang benderang," jelas Ahmad Sahroni.