Pemerintah menyatakan, status Indonesia saat ini masih sebagai tuan rumah dan penyelenggara Piala Dunia U-20 yang akan berlangsung Mei hingga Juni nanti.
Pelaksana Tugas Menteri Pemuda dan olahraga (Plt Menpora) Muhadjir Effendy pun menyatakan, tidak mau berandai-andai soal status tuan rumah akan dicabut PSSI setelah adanya penolakan terhadap timnas Israel.
Seperti diketahui, akibat adanya penolakan kehadiran timnas Israel, diantaranya dari Gubernur Bali I Wayan Koster, Gubernur jawa Tengah Ganjar Pranowo dan sejumlah ormas Islam.
Ia menuturkan, Indonesia sejauh ini masih berusaha agar tetap menjadi tuan rumah. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir akan langsung terbang ke markas besar FIFA di Zurich, Swiss.
Baca Juga:Jokowi Sebut Arahan Tak Buka Puasa Bersama Tidak Berlaku untuk Masyarakat
“Belum sampai situ (pencabutan status tuan rumah). Ini masih ada pembicaraan,” kata Muhadjir dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.com.
“Saya rasa pak Erick akan segera ke Zurich untuk konsultasi lebih lanjut dengan FIFA. ini belum level tertinggi,” kata Muhadjir melansir dari Inibalikpapan.com--Jaringan Suara.com, Senin (27/03/2023).
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) berharap, polemik terkait timnas Israel selesai. Indonesia tetap menjadi tuan rumah event sepak bola dunia kategori usia itu.
“Kemarin baru salah satu wakil ketua dari PSSI yang ketemu. Mudah-mudahan ada titik temu,” ujarnya.
Untuk diketahui, FIFA telah membatalkan jadwal drawing Piala Dunia U-20 2023 yang sedianya bergulir pada 31 Maret mendatang di Bali. Hal itu karena adanya penolakan terhadap timnas Israel.
Baca Juga:CEK FAKTA: Imbas Kebakaran Depo Pertamina, Warga Plumpang Habisi Anak Ahok
“Paling tidak FIFA memahami posisi Indonesia dalam konteks ini. Jadi, ini bukan soal (Israel) ditolak atau diprotes bukan itu. Tapi, ini berkaitan dengan itu,” tutur Muhadjir.
“Artinya bagaimana kalau seandainya tim Israel itu juga hadir bergabung itu betul-betul tidak melanggar konstitusi pemerintah kita. Bukan berarti kita menolak kehadiran dia dan untuk itu kita sudah mengajukan beberapa kondisi pada FIFA.”