Sejarah dan Arti Salam Metal yang Dilakukan Presiden Jokowi, Megawati, dan Ganjar Pranowo

Salam Metal adalah sebuah gerakan atau subkultur dalam dunia musik

Cipung
Selasa, 06 Juni 2023 | 14:14 WIB
Sejarah dan Arti Salam Metal yang Dilakukan Presiden Jokowi, Megawati, dan Ganjar Pranowo
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan salam tiga jari atau salam metal bersama Presiden Joko Widodo dan Bakal Capres Ganjar Pranowo

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri memberikan salam tiga jari atau salam metal bersama Presiden Joko Widodo dan Bakal Capres Ganjar Pranowo

Saat berlangsungnya Rakernas PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (6/6/2023). Rakernas PDI Perjuangan yang berlangsung 6-8 Juni 2023 itu mengangkat tema fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.

Salam Metal adalah sebuah gerakan atau subkultur dalam dunia musik yang muncul pada tahun 1980-an. Gerakan ini umumnya dikaitkan dengan genre musik heavy metal yang agresif, energik, dan sering kali kontroversial. 

Salam Metal mengekspresikan dirinya melalui musik, gaya berpakaian, sikap, dan lirik-lirik lagu yang mengandung elemen kekerasan, kegelisahan, kegelapan, serta kritik sosial dan politik.

Baca Juga:Potret Kalina Oktarani Rayakan Ultah Azka Corbuzier, Wajah Cuek Azka Jadi Sorotan Netizen

Awal mula gerakan Salam Metal dapat ditelusuri ke Inggris pada awal tahun 1970-an, dengan band-band seperti Black Sabbath, Judas Priest, dan Motörhead yang dikenal sebagai pelopor genre ini. 

Pada tahun 1980-an, gerakan ini mulai mendapatkan popularitas global dengan munculnya band-band seperti Iron Maiden, Metallica, Slayer, Megadeth, dan banyak lainnya.

Salam Metal tidak hanya mempengaruhi dunia musik, tetapi juga membentuk identitas dan komunitas yang kuat di antara para penggemar. 

Penggemar Salam Metal, yang sering disebut "metalheads", memiliki gaya berpakaian khas yang melibatkan pakaian berwarna hitam, jaket kulit, kaos band, serta aksesori seperti gelang, kalung, dan tato yang berkaitan dengan tema-tema metal.

Selama perjalanannya, Salam Metal menghadapi banyak kontroversi dan stereotip negatif. 

Baca Juga:Komisi X DPR Minta Mendikbudristek Serius Bahas Anggaran

Beberapa orang mengkritik musik metal karena dianggap mengandung kekerasan, kecanduan, atau pengaruh negatif pada pendengarnya. 

Namun, bagi para penggemar Salam Metal, musik ini menjadi saluran ekspresi yang kuat dan bentuk pembebasan dari tekanan sosial atau masalah pribadi.

Seiring berjalannya waktu, Salam Metal terus berkembang dengan munculnya subgenre-subgenre baru, seperti black metal, death metal, thrash metal, dan banyak lainnya. 
Para penggemar Salam Metal dapat menikmati pertunjukan konser yang energik, festival musik khusus metal, serta menjalin hubungan sosial dengan sesama penggemar melalui komunitas online dan offline.

Secara keseluruhan, Salam Metal telah menjadi bagian penting dalam sejarah musik rock dan subkultur yang berdampak besar pada budaya populer. 

Meskipun gerakan ini memiliki ciri khasnya sendiri, namun dalam intinya Salam Metal adalah tentang kebebasan berekspresi, rasa persaudaraan di antara penggemar, dan cinta terhadap musik yang keras dan penuh semangat.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Politainment

Terkini

Tampilkan lebih banyak