Kecanduan seks, juga dikenal sebagai hiperseksualitas, adalah kondisi di mana seseorang mengalami dorongan seksual yang berlebihan, keinginan yang tak terkendali untuk beraktivitas seksual, dan kesulitan dalam mengendalikan perilaku seksual.
Kecanduan seks pada dasarnya adalah gangguan kecanduan yang melibatkan dorongan seksual yang kuat dan terus-menerus yang dapat mengganggu kehidupan seseorang.
Orang yang mengalami kecanduan seks seringkali memiliki pemikiran dan fantasi seksual yang berlebihan, keinginan untuk melakukan aktivitas seksual secara terus-menerus, serta dorongan untuk menghabiskan banyak waktu dan upaya dalam mencari kepuasan seksual.
Mereka juga mungkin merasa kehilangan kendali atas perilaku seksual mereka dan mengalami konsekuensi negatif seperti masalah dalam hubungan, kesulitan dalam mempertahankan pekerjaan, atau dampak negatif terhadap kesehatan fisik dan mental.
Baca Juga:Sistem Proporsional Terbuka Disebut Gagal Capai Tujuan Sistem Kepartaian dan Perwakilan
Kecanduan seks dapat memengaruhi setiap aspek kehidupan seseorang, termasuk hubungan, pekerjaan, kesehatan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Ini adalah kondisi yang kompleks dan dapat melibatkan faktor psikologis, biologis, dan sosial. Faktor-faktor seperti riwayat trauma, gangguan kecemasan, depresi, atau masalah pengaturan emosi dapat berkontribusi pada perkembangan kecanduan seks.
Penting untuk dicatat bahwa kecanduan seks bukanlah diagnosis yang diakui secara resmi dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).
Namun, beberapa penelitian dan praktisi kesehatan mental menganggapnya sebagai gangguan yang nyata yang memerlukan perhatian dan pengobatan.
Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami masalah dengan kecanduan seks, disarankan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental yang berpengalaman dalam pengobatan kecanduan seks atau gangguan terkait.
Baca Juga:Demokrasi Indonesia Bisa Berakhir Jika MK Kabulkan Pemilu Tertutup
Beberapa orang mungkin tersiksa dengan kecanduan seks yang dimilikinya. Kecanduan seks membuat seseorang tak fokus dengan aktivitas sehari-hari.
Salah satu alternatif yang bisa Anda coba untuk mengurangi kecanduan seks adalah mengonsumsi makanan penurun gairah:
1. Edamame
Edamame adalah jenis kacang kedelai yang menurut sebuah studi di Journal of Nutrition, dapat menurunkan hormon seks dan mengganggu fungsi ovarium wanita.
Bahkan Harvard School of Public Health menemukan bahwa pada pria, konsumsi kedelai bisa menurunkan jumlah sperma sehat sampai 40 persen.
2. Popcorn Microwave
Bahan kimia seperti asam perfluorooctanoic yang ditemukan pada bungkusan popcorn diketahui bisa jadi pembunuh gairah seks.
Tapi, dalam jangka panjang, senyawa ini bisa menyebabkan masalah prostat sehingga sebaiknya dihindari.
3. Olahan Kedelai
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi >120mg produk olahan kedelai dapat menurunkan hormone testosterone pada laki-laki.
Bahkan juga berisiko meningkatkan kemungkinan disfungsi ereksi. Tidak heran kalau olahan kedelai masuk sebagai kategori makanan yang menurunkan gairah seksual.
4. Daging Olahan dan Daging dengan Kandungan Hormon
Banyak daging merah dan putih yang dijual di pasaran, merupakan hasil dari hewan yang disuntik hormon untuk mempercepat pertumbuhannya.
Belum lagi daging banyak diolah menjadi sosis, nugget, bakso, kornet, atau sejenisnya yang meningkatnya risiko ketidakseimbangan hormon dan mempengaruhi jumlah sperma.
Sehingga daging-daging jenis ini masuk dalam kategori makanan yang menurunkan gairah seksual.