Mengenal Ijame, Ritual Adat Kematian Tertinggi Suku Dayak

Berikut penjelasan tentang Ijame, sebuah ritual adat kematian tertinggi bagi Suku Dayak.

Maliana
Sabtu, 16 September 2023 | 16:41 WIB
Mengenal Ijame, Ritual Adat Kematian Tertinggi Suku Dayak
Ritual Adat Beliatn di Kutai, Kalimantan Timur. (Antara/Sugeng Hendratno)

Suku Dayak memiliki banyak ritual adat yang masih terus dilestarikan hingga kini di tengah gempuran era modernisasi.

Salah satu ritual adat yang sering dilakukan adalah ritual Ijame atau dikenal sebagai ritual kematian tertinggi bagi Suku Dayak.

Dikutip dari berbagai sumber, ritual Ijame merupaan suatu kepercayaan suku Dayak Maanyan sub Paju Epat yang baragama Kaharingan. 

Ritual ini merupakan suatu prosesi penghantaran roh orang yang sudah meninggal menuju Tumpuk Datu Tunyung (Surga).

Baca Juga:Jadi Runner Up Sepakbola, Mas Dhito Usulkan Porprov 2027 Digelar di Kabupaten Kediri

Menurut kepercayaan mereka, di butuhkan waktu 9 hari agar roh orang yang sudah meninggal benar-benar bisa pulang ke Surga atau Tumpuk Datu Tunyung.

Kemudian, ritual ini dilakukan dengan tulang–tulang orang yang sudah meninggal akan diprosesi dengan pembakaran tulang atau pengkremasian.

Pengkremesian ini menjadi sebuah keunikan sendiri saat berada di Kalimantan Tengah, karena ritual ini sama halnya dengan acara Ngaben di Bali.

Bedanya ada pada istilah yang digunakan, tempat dibakarnya tulang-belulang orang mati disebut Papuyan.

Kemudian ada Tamak yang merupakan tempat penyimpanan abu (Mapui) setelah pembakaran tulang.

Baca Juga:Profil Dara Arafah, Selebgram yang Sempat Menegur Ibu-ibu yang Menyetel Lagu Dangdut Kala Neneknya Dirawat

Ritual kematian ini merupakan ritual yang tidak rutin dilaksamakam setiap tahun karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi sebelum melaksanakannya.

Biasanya, sebelum melakukan ritual Ijame, ada berbagai persiapan yang dilakukan.

Di antaranya sudah jauh-jauh hari panitia pelaksana khususnya mantir-mantir adat dari seluruh desa di wilayah Kedamangan Paju Epat yang bertanggung jawab penuh terhadap tahapan pelaksanaan.

Oleh sebab itu para mantir tersebut harus sudah memenuhi syarat khusus sesuai dengan tata aturan hukum adat yang berlaku karena tidak bisa sembarang orang melaksanakan ritual tersebut. 

Para mantir adat tersebut harus sudah atau pernah ditahbiskan serta mengisi hukum adat yang berkaitan dengan tata cara pelaksanaan ritual ini.

REKOMENDASI

BERITA TERKAIT

Unik

Terkini

Tampilkan lebih banyak